Laman

PLEASE YANG COPY-PASTE DARI BLOG, TOLONG DICANTUMKAN ^_^

Sabtu, 02 November 2013

Laporan PENGENALAN GEJALA SERANGAN HAMA DAN TIPE MULUTNYA



PENGENALAN GEJALA SERANGAN HAMA DAN TIPE MULUTNYA
 (Laporan Praktikum Hama Penting Tanaman)






Oleh
Adawiah
1114121002









JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013










I.  PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang


Hama adalah hewan atau binatang  yang merusak tanaman sehingga menyebabkan kerugian secara ekonomi (Beroza,1970).  Beberapa kelompok hewan yang mampu berperan sebagai hama yang paling merugikan usaha pertanian dalam skala luas yaitu dari kelompok serangga dan invertebrata.  Dalam menentukan serangan yang dilakukan oleh hama jenis tertentu maka identifikasi sangat diperlukan, identifikasi dapat dilakukan dengan melihat gejala serangan.  Serangan yang disebabkan oleh hama seperti serangga akan meninggalkan gejala kerusakan yang khas pada tanaman tersebut.  Menurut Djafarudin (1995), gejala adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah pada pengurangan hasil kualitas dari hasil yang diharapkan akibat serangan hama.  Gejala merusak yang diakibatkan oleh serangan hama khususnya dari serangga tidak bisa lepas dari pembicaraan mengenai morfologi alat mulut serangga hama. 

Alat mulut merupakan salah satu alat tubuh yang mendukung kemampuan serangga untuk bertahan di alam yang bentuk dan ukurannya sangat bermacam-macam.  Dengan tipe alat mulut tertentu, serangga hama dalam merusak tanaman akan mengakibatkan gejala kerusakan yang khas pada tanaman yang diserangnya.  Karena itu, dengan mempelajari berbagai tipe gejala ataupun tanda serangan akan dapat membantu dalam mengenali jenis-jenis hama penyebab yang dijumpai di lapangan.

Selain itu tipe alat mulut dapat pula digunakan untuk menduga cara hidup ataupun untuk menaksir populasi hama yang bersangkutan. Tipe alat mulut serangga tergantung dari (1) stadium perkembangan; (2) bentuk makanan; dan (3) jenis

makanannya.  Maka paper ini akan membahas tipe-tipe mulut yang menimbulkan gejala kerusakan pada tanaman.



1.2  Tujuan

Laporan praktikum ini dibuat bertujuan untuk
1.  Mengenali gejala pada tanaman akibat serangan hama
2.  Mengetahui tipe-tipe mulut serangga
3.  Mengetahui dan mengenal ciri gejala serangan yang diakibatkan oleh tipe
mulut hama













II.  METODOLOGI PERCOBAAN



2.1  Alat dan Bahan


Praktikum pengenalan gejala serangan hama dan tipe mulut ini alat yang digunakan adalah pensil, kertas dan kamera.  Sedangkan bahan yang digunakan adalah 10 jenis tanaman yang terdapat gejala serangan hama yang dibawa oleh praktikan dan 2 jenis hama yang disiapkan oleh asisten.


2.3  Prosedur Percobaan


Sebelum praktikum, setiap praktikan membawa 3 jenis tanaman yang mempunyai gejala serangan hama
                                                                     
Seluruh tanaman setiap kelompok dikumpulkan kemudian diambil 10 jenis tanaman, ditambah tanaman yang disediakan oleh asisten
                                                                      
Tanaman yang terserang terdapat gejala serangan hama lalu diamati dan dicatat tipe mulut apa yang menyebabkan gejala tersebut, kemudian di foto menggunakan kamera
                                                                     
Setelah diamati, tanaman tersebut digambar di kertas untuk diserahkan kepada asisten

















III.  HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN




3.1 Hasil Pengamatan


No
Gambar
Keterangan
1





daun seperti digigit dan sebagian besar daun habis menyisakan lidi disebabkan oleh Sexapa spp
2





daun yang berlubang
ulat daun seperti Spodoptera, Plusia dan Hymenia sering dijumpai memakan daun bayam.


3





Daun berlubang, banyak yang rusak serta tidak utuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
4





daun yang rusak serta tidak utuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
5






daun yang rusak berlubang bekas digigit, serta tidak utuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
6





daun yang rusak serta tidak utuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
7






Daun menggulung dari ujung
8





Daun membuat pola jalur
9





daun yang rusak serta tidak utuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu
10






Daun tergulung dari bagian ujung
11





Bercak bewarna merah yg kemudian mengering, titik tumbuh menguning
12





tanaman beruas tampak bekas keratan kemudian menjadi bewarna hitam





3.2  Pembahasan


Pada gambar tabel no 1 merupakan daun dari tanaman kelapa dengan nama ilmiah Cocos nucifera L. yang terlihat dari gambar tersebut yaitu daun seperti digigit dan sebagian besar daun habis menyisakan lidi.  Menurut Disbunsulut (2011), nimfa dan imago dari Sexapa spp. merusak daun kelapa yang sudah mencapai pertumbuhan sempurna (tua), dan dalam keadaan terpaksa dapat juga menyerang daun-duan muda, kulit buah dan bunga-bunganya. Pada serangan yang hebat kelapa tinggal lidinya saja, sehingga buahnya berguguran dan tanaman tidak dapat menghasilkan buah selama kurang lebih dua tahun.
Ciri-ciri kerusakan berat akan meyisakan lidi menunjukkan bahwa daun kelapa ini  diserang oleh hama Sexapa spp, ordo Orthoptera dengan tipe mulut mandibel (menggigit mengunyah).

Gambar selanjutnya ialah serangan pada daun dari tanaman bayam dengan nama ilmiah Amaranthus spp.  terlihat jelas daun yang berlubang.  Menurut penelitian A. Widjaja (1996), hama berupa ulat daun seperti Spodoptera, Plusia dan Hymenia sering dijumpai memakan daun bayam.  Menyebabkan daun berlubang dan mengakibatkan kualitas bayam  merosot. Ulat daun tersebut termasuk dalam ordo Lepidoptera dengan tipe mulut mandibulata (menggigit mengunyah).

Gambar serangan selanjutnya yaitu daun berlubang pada tanaman jambu biji dengan nama ilmiah Psidium guajava.  Gejala disebabkan oleh ulat daun (Srapsicrates rhothia) serta ulat jengkal (Odonestis vitis) menyerang dan memakan daun jambu biji ditandai dengan banyaknya daun yang rusak serta tidak utuh sehingga pertumbuhan tanaman terganggu dan produksi berkurang (Parimin, 2007).

Gambar serangan selanjutnya yaitu daun berlubang pada tanaman kopi dengan nama ilmiah Coffea sp.  serangan disebabkan oleh ulat daun, ordo Lepidoptera dengan tipe mulut menggigit mengunyah.  Gejala ditandai banyaknya daun yang rusak serta tidak utuh dan berlubang.

Gambar serangan selanjutnya yaitu daun berlubang pada tanaman alpukat dengan nama ilmiah Persea gratissima G.  gejala disebabkan oleh ulat kipat (Cricula trifenestrata H.), ordo Lepidoptera dengan tipe mulut menggigit mengunyah merupakan salah satu hama utama tanaman buah-buahan seperti alpukat, jambu biji, jambu mete, mangga, kedondong, kenari, cokelat, dan kayu manis. Stadia paling efektif merusak adalah stadia ulat.  Hama ulat ini menyerang tanaman buah-buahan pada bagian daunya. Ulat memakan bagian daun yang masih muda ataupun pada daun tua. Ulat ini memiliki karakteristik sangat rakus saat memakan daun tanaman sehingga menyebabkan daun menjadi gundul.  Keadaan ini mengakibatkan terjadinya penghambatan perbungaan dan penurunan produksi hasil panen (Soebandrijo et al., 1994).

Gejala serangan selanjutnya yaitu daun menggulung pada daun salam dengan nama ilmiah Syzygium polyanthum.  Serangan disebabkan serangan hama penggulung daun Sylepta spp ordo Lepidoptera dengan gejala serangan berat yang terjadi pada daun akan tersisa bagian epidermis saja, tulang-tulang maupun urat-urat daunnya.  Kehadiran serangan hama penggulung daun tersebut pada beberapa inangnya adalah dengan adanya gejala tergulungnya daun dan bekas gerekan pada daun yang dimakan oleh ulatnya (larva) di dalam gulungan daun tersebut (Puslitbangbun, 2011).

Gejala serangan selanjutnya yaitu pengorok pada daun kopi dengan nama ilmiah Coffea sp.  serangan disebabkan serangan hama pengorok daun atau hama putih (Liriomyza huidobrensis Blanchard) ordo dari Diptera dengan tipe mulut menjilat mengisap.  Daun yang terserang memperlihatkan gejala bintik-bintik putih akibat tusukan ovipositor, dan berupa liang korokan larva yang berkelok-kelok. Serangan berat dapat mengakibatkan hampir seluruh helaian daun penuh dengan korokan, sehingga daun menjadi kering dan berwarna coklat seperti terbakar atau mirip gejala busuk daun (Ditlin Horti, 2012).

Gejala serangan selanjutnya yaitu daun berlubang pada daun mangga dengan nama ilmiah Mangifera Indica L. serangan disebabkan oleh ulat bulu masuk dalam ordo Lepidoptera dengan tipe mulut menggigit mengunyah. Gejala ulat ini menimbulkan kerusakan pada daun sehingga menyebabkan daun menjadi berlubang, dan terdapat sisa kotoran yang menempel di daun. Ulat ini ketika ditemukan cukup agresif bergerak, sehingga dikhawatirkan apabila tersentuh oleh kulit dapat menyebabkan iritasi.

Gejala serangan selanjutnya yaitu daun menggulung pada daun pisang dengan nama ilmiah Musa sp.  serangan disebabkan hama penggulung daun pisang (Erionota thrax L) ordo Lepidoptera dengan tipe mulut menggigit mengunyah.  Menurut Feakin (1972), Daun yang diserang ulat biasanya digulung sehingga menyerupai tabung, dan apabila dibuka akan ditemukan larva di dalamnya. Larva memotong bagian tepi daun kemudian digulung mengarah ke dalam. Larva yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil.  Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka larva akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar. Di dalam gulungan tersebut larva akan memakan daun dan biasanya gulungan tersebut menjadi layu.

Gejala serangan selanjutnya yaitu penggerek pada tanaman tebu (Saccharum officinarum Linn) Menurut Pramono (2005), terdapat 6 jenis penggerek batang yakni penggerek batang bergaris (Chilo sacchariphagus Boj), penggerek Batang berkilat (Chilo auricilius Dudgeon), penggerek batang kuning (Chilotraea infuscatellus Snellen) penggerek batang abu-abu (Eucosma schistaceane Snellen), penggerek batang jambon (Sesamia inferens Walker) dan penggerek batang tebu raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner).  Gejala daun yang terbuka mengalami khlorosis pada bagian pangkalnya, pada serangan hebat, bentuk daun berubah, terdapat titik-titik atau garis-garis berwarna merah di pangkal daun; sebagian daun tidak dapat tumbuh lagi; kadang-kadang batang menjadi busuk dan berbau tidak enak.

Gejala serangan selanjutnya yaitu penggerat pada tanaman tebu yang diakibatkan oleh tikus dengan tipe mulut menggigit mengunyah.  Jenis tikus yang menyerang tebu adalah tikus sawah (Rattus argentiventer), tikus kecil ( Rattus exulans), dan tikus Wirok (Bandicota indica). Pada tanaman muda, serangan tikus tampak pada daun-daun tebu yang kelihatan seperti dipangkas dengan pisau tumpul. Sedangkan pada tanaman beruas tampak bekas keratan pada batang atau perakaran yang menyebabkan tanaman mudah roboh. Keratan pada pucuk tanaman dapat menyebabkan titik tumbuh mati.








IV.  KESIMPULAN


Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah
1.  Gelaja serangan hama pada tanaman dapat menngidentifikasikan tipe mulut
dari hama tersebut.

2.  Pada tanaman jambu biji, bayam, alpukat, kelapa, mangga, kopi, pisang, salam
dan tanaman hias mempunyai gejala daun berlubang sehingga tipe mulut dari gejala tersebut yaitu menggigit mengunyah.

3.  Pengorok pada tanaman kopi  termasuk dalam tipe mulut menjilat menghisap,











DAFTAR PUSTAKA


A. Widjaja W.H,.  1996.  Bayam Sayuran Penyengga Petani di Indonesia.  Badan
Penelitian Tanaman Sayuran.  Lembang.  Bandung.

Beroza, M..  1970. Chemicals controlling pest.  Acad.  NY

Djafarudin.  1995.  Dasar-dasar Perlindungan Umum.  Edisi 1.  Bumi aksara. 
Jakarta.

Disbunsulut.  2011.  Hama Sexava dan Pengendaliannya.  Dinas Perkebunan

Sulawesi Utara.  Sulawesi Utara.  http://disbunsulut.org/beranda/207/.  Diakses tanggal 22 September 2013.

 

Dotlin Horti.  2012.  Pengorok Daun.  Direktorat Perlindungan Hortikultura. 

Jakarta. http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/ .  Diakses tanggal 22 September 2013.

 

Feakin SD. 1971. Pest Control in Bananas Pans Manual No.1.  London.  England

 

Parimin, S.P.  2007.  Jambu Biji: Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya.  Penebar

Swadaya.  Jakarta.


Puslitbangbun.  2011.  Ulat Penggulung Daun: Sylepta spp.  Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan.  Bogor.  Jawa Barat.  http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/?p=4162/.  Diakses tanggal 22 September 2013.

Soebandrijo, Nurindah, I.G.A.A. Indrayani, A. M. Amir.  1994.  Pengendalian
serangga hama kapas di Indonesia.  Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 13(2): 53 – 58.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar