Laman

PLEASE YANG COPY-PASTE DARI BLOG, TOLONG DICANTUMKAN ^_^

Rabu, 27 November 2013

TEKNIK PENGENDALIAN GULMA SECARA KIMIAWI



TEKNIK PENGENDALIAN GULMA SECARA KIMIAWI
(Laporan Praktikum Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma)









Oleh
Adawiah
1114121002














JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013














DAFTAR ISI


DAFTAR NAMA DAGANG

SOLUSI 865 SL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
GEMPA 300/100 SL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BIMARON 500 F . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  2
med  ALLY 20 wg. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  2
SARLON 655 EC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  3
TOPSTAR 50/300 EW. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
AMEXONE 500 F. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  4
GALEX 250/250 EC. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
TOUCHDOWN 480 AS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BASTA 150 WSC  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6














1.   Solusi

SOLUSI 865 SL
Bahan Aktif
2,4 D dimetil amina 865 g/l (setara dengan 2,4 D 720 g/l)
Jenis Formulasi
Cair
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Selektif (satu jenis gulma)
Waktu Aplikasi
Dilakukan pada saat gulma masih dalam stadia vegetatif muda
Tanaman Sasaran
Padi sawah dan  karet
Gulma Sasaran & dosisnya
Gulma daun lebar
Karet:
-Choromolaena odorata (3l/ha)
-Borreria alata (1-2 l/ha)
-Ageratum conyzoides (2-3 l/ha)
Padi sawah:
-Limnocharis flava (0,5-1 l/ha)
-Altermanthera sessilis (1,5 l/ha)
Volume semprotnya
Volume tinggi
Mekanisme
Herbisida dengan persistensi rendah, Herbisida persistensi rendah menandakan lamanya
aktivitas biologi herbisida dalam tanah termasuk rendah.  Dengan demikian, herbisida yang terserap tanaman juga rendah sehingga hasil padi aman dikonsumsi.



2. Gempa

GEMPA 300/100 SL
Bahan Aktif
Luprolamina glifosat 300 g/l, isopropitamina 2,4-D 100 g/l
Jenis Formulasi
Cair
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif (dua jenis gulma)
Waktu Aplikasi
Pada saat gulma tumbuh subur
Tanaman Sasaran
Kelapa sawit
Gulma Sasaran & dosisnya
Gulma daun sempit dan daun lebar (1,2 l/ha)

Volume semprotnya
Volume tinggi
Mekanisme
Herbisida translokasi, menghambat kerja enzim 5-enolpyruvylshikimate-3-phosphate synthase (EPSPS), enzim yang terlibat dalam sintesa tiga asam amino


3. Bimaron

Bimaron 500 F
Bahan Aktif
Diuron 500 g/l
Jenis Formulasi
Cair
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif (tiga jenis gulma)
Waktu Aplikasi
Pra-tumbuh
Tanaman Sasaran
Tebu
Gulma Sasaran & dosisnya
Daun sempit (0,75-1,5 l/ha), daun lebar (0,75-1,5 l/ha) dan teki (1,50-3,0 l/ha
Volume semprotnya
Volume tinggi
Mekanisme
Herbisida diuron bersifat sistemik. Herbisida ini biasanya diabsorbsi melalui akar dan ditranslokasikan ke daun melalui batang. Pemakaian lewat daun tidak ditranslokasikan lagi. Di dalam tubuh tumbuhan diuron mengalami
degradasi, terutama melalui pelepasan gugus metil. Herbisida diuron menghambat
reaksi Hill pada fotosintesis, yaitu dalam fotosistem II. Dengan demikian
pembentukan ATP dan NADPH terganggu (Tjitrosoedirdjo et al, 1984 dalam Agustina V.M.F,. 2006).



4. med  ALLY 20 wg

med  ALLY 20 wg
Bahan Aktif
Metsulfuron metil 20%
Jenis Formulasi
Granular
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif (dua jenis gulma)
Waktu Aplikasi
-pada waktu tanaman padi berumur 7-12 HST
-lahan tanpa tanaman
-pada waktu gulma tumbuh subur
Tanaman Sasaran
Padi
Gulma Sasaran & dosisnya
-Daun lebar dan daun sempit
- padi (20-30l/ha), lahan tanpa tanaman (100-450 l/ha)
Volume semprotnya
Dosis
volume semprot
20-30
500 l/ha
100-450
500 l/ha
Mekanisme
Cara kerja metil metsulfuron adalah menghambat kerja dari enzim acetolactate synthase (ALS) dan acetohydroxy synthase (AHAS) dengan
menghambat perubahan dari α ketoglutarate menjadi 2-acetohydroxybutyrate dan piruvat menjadi 2-acetolactate sehingga mengakibatkan rantai cabang-cabang asam amino valine, leucine, dan isoleucine tidak dihasilkan. Tanpa adanya asam amino yang penting ini, maka protein tidak dapat terbentuk dan tanaman mengalami kematian



5.  Starlon

SARLON 655 EC
Bahan Aktif
Triklopir butoksi etil ester 665 g/l
Jenis Formulasi
Pekatan yang diamulsikan
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif (dua jenis gulma)
Waktu Aplikasi
Pada saat gulma tumbuh aktif
Tanaman Sasaran
Kelapa sawit
Gulma Sasaran & dosisnya
Gulma semak belukar dan daun lebar (0,5-1 l/ha)
Volume semprotnya
450
Mekanisme
Triklopir diabsorbsi oleh daun dan akar, serta di translokasikan ke seluruh jaringan tumbuhan.  Triklopir dapat merusak tumbuhan melalui translokasi akar tetapi tidak terlalu efektif. Triklopir berperan sebagai auksin sintetis, memberikan tumbuhan auksin yang berlebihan sekitar 1000 kali dari yang dibutuhkan tumbuhan, sehingga
menggangu keseimbangan hormon dan menggangu pertumbuhan.



6.  Topstar

TOPSTAR 50/300 EW
Bahan Aktif
Fluroksipir 1-MHE
Jenis Formulasi
Emulsi minya dalam air
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selktif
Waktu Aplikasi
Waktu gulma sedang aktif tumbuh dan sebelum berbunga
Tanaman Sasaran
Kelapa sawit (TM), karet (TBM)
Gulma Sasaran & dosisnya
Gulma daun lebar
Gulma daun sempit
Sawit TBM (1-2)
Sawit TBM (1-2)
Sawit TM (1,5-2,25)
Sawit TM (0,75-1,5 atau 1,5-2,25)
Karet TBM (1-2)
Karet TBM (1-2/2)
Volume semprotnya
450-500 l/ha (volume tinggi)
Mekanisme
Fluroksipir adalah herbisida nonfenoksi yang
dapat ditranslokasikan dan memperlihatkan
tingkat aktivitas yang tinggi terhadap gulma
berdaun lebar. 
Fluroksipir tergolong ke dalam herbisida auksin. Pada dosis rendah bersifat sebagai auksin, namun pada dosis yang tinggi bersifat sebagai herbisida (mematikan). Fluroksipir mempengaruhi sintesis lemak dan RNA (Aldrich RJ 1984; dalam kristiawati 2003). Terganggunya sintesis lemak sebagai salah satu komponen membran sel akan diikuti oleh terganggtmya proses-proses biokimia yang lain. Sedangkan terganggunya sintesis RNA akan mempengaruhi transfer infomasi
genetik, selanjutnya berpengaruh pada pertumbuhan, bentuk, dan fungsi organ tanaman (epinasti, bengkok batang, daun keriting) Fluroksipir juga mempengaruhi kemampuan tanaman dalam metabolisme nitmgen dan produksi enzim



7.  Amexone 500 F

AMEXONE 500 F
Bahan Aktif
Ametrin 500 g/l
Jenis Formulasi
Larutan (F)
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif (dua jenis gulma)
Waktu Aplikasi
Sebelum tanam
Tanaman Sasaran
Tebu
Gulma Sasaran & dosisnya
Daun lebar (2-4 l/ha), daun sempit (2-4 l/ha atau 4-6 l/ha)
Volume semprotnya
400-500 l/ha (volume tinggi)
Mekanisme
Herbisida ini membunuh tanaman dengan penggangguan proses fotosintesisnya. Tepatnya yang diganggu adalah pada reaksi Hill. Menurut (Ashton dan Craft, 1973 dalam Agustina V.M.F,. 2006), akibat adanya gangguan reaksi Hill tersebut, tanaman tidak membentuk karbohidrat, sehingga terjadi kekurangan bekal persenyawaan gula- gula untuk memperoleh proses-proses metabolisme selanjutnya.
(Tjitrosoedirdjo et al. 1984 dalam Agustina V.M.F,. 2006) menyatakan bahwa ametrin menghambat fotosintesis, terutama dalam fotosistem II pada saat pecahnya air. Ternyata reaksi ini menimbulkan senyawa lain yang mematikan tumbuhan.



8. Galex

GALEX 250/250 EC
Bahan Aktif
Metolaklor 250 g/l, metobromuron 250 g/l
Jenis Formulasi
Larutan
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif
Waktu Aplikasi
Pra tumbuh
Tanaman Sasaran
Kedelai, kapas, dan tanaman kacang penutup tanah pada budidaya karet
Gulma Sasaran & dosisnya
Kedelai:
Kapas:
-Gulma daun lebar (3-6 mL/lt)
-Daun lebar (6-9 mL/lt)
-Rumput(6-9 mL/lt)
-Rumput (4 mL/lt atau 2 lt)
Volume semprotnya
400-500 lt (volume tinggi)
Mekanisme
Metolakhlor + Melobromuron sebagaimana telah
diungkap dapat menghambat pertumbuhan akar pada fase kecambah gulma yang mengakibatkan
pertumbuhan gulma abnormal atau mati (Ashton dan Crafts. 1981 dalam Effendi dan Hidayat, 1996).



9.  Touchdown

TOUCHDOWN 480 AS
Bahan Aktif
Sulfosat 480 g/l
Jenis Formulasi
Larutan
Translokasi
Sistemik
Selektivitas
Non selektif
Waktu Aplikasi
Pada saat gulma tumbuh aktif
Tanaman Sasaran
Karet, kedelai (TOT), kelapa sawit (TBM), kopi, padi gogo (TOT), dan teh
Gulma Sasaran & dosisnya
Daun sempit, gulma daun lebar dan teki
Volume semprotnya
Volume tinggi
Mekanisme
Penetrasi sulfosat terjadi melalui daun dan bagian yang tidak berkayu kemudian ditranslokasikan ke seluruh bagian tumbuhan melalui floem dengan
mengikuti gerakan akropetal dan basipetal. Mekanisme kerja sulfosat adalah dengan men sintesa protein sehingga menyebabkan kematian daun dan
akar (Corbett, Wright and Baille, 1984 dalam Juleha, 2002).


10.  Basta

BASTA 150 WSC
Bahan Aktif
Amonium glufosinat 150 g
Jenis Formulasi
Larutan (WSC)
Translokasi
Kantak dan sistemik
Selektivitas
Non selektif
Waktu Aplikasi
Purna tumbuh
Tanaman Sasaran
Kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh dan cengkeh
Gulma Sasaran & dosisnya
Gulma daun lebar, daun sempit, teki, dan alang-alang
Volume semprotnya
450 l/ha
Mekanisme
efektif menekan pertumbuhan populasi gulma, karena mempunyai aktivitas yang lebih cepat di dalam jaringan tumbuhan









DAFTAR PUSTAKA



Agustina, V.M.F,. 2006.  Studi Keefektivan Herbisida Diuron dan Ametrin untuk
Mengendalikan Gulma pada Pertanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Lahan Kering; (Dibimbing oleh ADOLF PIETER LONTOH).  Dalam Skripsi Fakultas Pertanian.  Institut Pertanian Bogor.  Bogor.

Aldrich RJ. 1984. Weed Crop Ecology: Principle in Weed ManagementBreton
Publisher a Division of Wadsworth, Inc. Scituate. Massacbusettes.

Effendi, D.S dan Hidayat, M., 1996.  Pengaruh Cara Pengendalian Gulma
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jahe Di Jawa Tengah.  Dalam Prosiding Simposium Nasional l Tumbuhan Obat dan Arbi-narik APIN MAP.


Juleha.  2002.  Penerapan Budidaya Kedelai (Glycine max (L) Merr.) dengan
Teknologi Konvensional dan Olah Tanah Konservasi pada Beberapa Cara Pengendalian Gulma.  Dalam Skripsi Fakultas Pertanian.  Institut Pertanian Bogor.  Bogor.


Kristiawati, Ila.  2003.  Uji Tipe Campuran Herbisida F Luroksipir Dan
Glifosat (Topstar 501300 Ew) Menggunakan Gulma Paspalum Canjugatum Berg. Dan Miktmia Micrautha (L.) Kunth.  Dalam Skripsi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam; Institut Pertanian Bogor.  Bogor.



2 komentar:

  1. wah mantap penjelasan tentang obat 2 herbisida. Lengkap. Untuk saat ini harga 2 obat2 sangat mahal, untuk sejenis glisopat 480 g/l saja di toko perliter 70k. Kira2 bisa atau tidak kita membuat obat2 herbisida sendiri untuk menekan harga.

    BalasHapus
  2. makasih yaa, udah membantu saya, dalam tugas kuliah... GOOD BLESS YOU....

    BalasHapus