BERFIKIR POSITIF
(Makalah Kewirausahaan)
Oleh
Adawiah 1114121002
Af Idatim M 1114121006
Akbar fadhillah 1114121015
Alexander Sibuaea 0854013004
Debby Novita Sari
1114121050
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
I. PENDAHULUAN
Setiap kehidupan seseorang akan selalu menjalani kegiatan. Dalam kegiatan tersebut kadang kala mengalami
kesuksesan atau kegagalan. Jika
kegagalan yang terjadi maka perlu dilakukan tindakan, salah satu kemampuan
manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lain adalah kemampuan
berpikir. Dengan berpikir maka kita bisa
memilih tindakan yang akan kita ambil.
Dari berbagai kemampuan yang ada pada manusia, berpikir merupakan kemampuan
yang memegang peranan penting dalam menentukan kualitas hidupnya. Saat seseorang berpikir terdapat dua sisi
yaitu berpikir positif dan negatif, namun berpikir positif lah yang memegang
peranan, dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Dengan berpikir positif, kita akan terhindar
dari dampak kehidupan yang buruk. Sebagai contoh masalah pribadi, disaat kita
mengalami penderitaan terhadap kehidupan diri kita sebagai pribadi, kita akan
dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Di sinilah kita menunjukkan sikap
terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah kita memilih untuk berpikir positif
atau negatif. Jika kita memilih berpikir negatif, maka sikap kita akan merasa
kesal, marah dan sedih atas penderitaan yang kita terima. Alhasil kita tidak
memecahkan masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu dengan
jalan keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah
sebuah penerimaan yang diikuti keikhlasan atas masalah yang kita alami dan
merasa harus memperbaiki sesegera mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa
sedih, putus asa di dalamnya. Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat
menghadapi derita ataupun cobaan yang menerpa.
II. ISI
Berpikir positif merupakan
suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada hal-hal yang positif, baik
terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Setiap
pemikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gamblang dan polos
serta tidak mudah terpengaruh sehingga menjadi putus asa oleh berbagai
tantangan ataupun hambatan ynag dihadapi. Individu yang berpikir positif selalu
didasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan
yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat (Peale, 1996).
Berpikir
positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu muatan
pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran (Ubaedy, 2007: 12-19).
1. Muatan
Pikiran
Berpikir
positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif
atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif
untuk pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13),
memiliki kriteria: a. benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik (
bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan c. bermanfaat (menghasilkan
sesuatu yang berguna).
2. Penggunaan
Pikiran
Memasukkan
muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun tindakan
tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut
tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif
tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang
ditimbulkan
3. Pengawasan
Pikiran
Dimensi ke tiga
dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup usaha
untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana
pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut masuk ke
ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan hal-hal yang
negatif tersebut dengan menggantinya dengan yang positif. Demikian pula
jika ternyata teridentifikasi bahwa pikiran bekerja tidak semestinya maka
dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.
Sinclair (dalam Eysenck,
1990) menyatakan bahwa individu-individu yang mempunyai pikiran positif
cenderung melihat hal yang positif secara lebih baik. Bagi individu yang
menggunakan pola pikir positif, maka akan timbul keyakinan bahwa setiap masalah
akan ada jalan pemecahannya. Pola pikir positif adalah cara berpikir yang
optimis terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Individu yang biasa berpikir
positif tidak mudah menyalahkan diri sendiri ataupun lingkungan apabila terjadi
kesalahan. Kecenderungan berpikir individu baik positif maupun negatif akan
membawa pengaruh terhadap penyesuaian dan kehidupan psikisnya (Goodhart, 1985).
Dari pernyataan diatas
dapat dijelaskan dalam contoh kehidupan seperti masalah pribadi yang terjadi,
disaat kita mengalami penderitaan terhadap kehidupan diri kita sebagai pribadi,
kita akan dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Di
sinilah kita menunjukkan sikap terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah kita
memilih untuk berpikir positif atau negatif. Jika kita memilih berpikir
negatif, maka sikap kita akan merasa kesal, marah dan sedih atas penderitaan
yang kita terima. Alhasil kita tidak memecahkan masalah melainkan memperumit
dan tentunya tidak akan bertemu
dengan jalan keluar. Ketika memilih untuk
berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah penerimaan yang diikuti
keikhlasan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera
mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya. Dengan
sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan yang
menerpa.
Menurut Hannie k. Wardhanie dalam tulisanya mengatakan
bahwa setiap orang yang mempunyai pikiran positif itu ada 10 hal yaitu:
1. Melihat masalah sebagai tantangan: Biasanya
seseorang ketika mendapat suatu masalah yang sangat pelik, pastinya bahwa dia
menganggap itu adalah suatu cobaan hidup yang sangat berat bahkan tak banyak
dari mereka berakibat stres dan depresi berat.
2. Menikmati hidup dengan penuh semangat: Seseorang
yang selalu berpikir positif akan menerima keadaan hidupnya dengan rasa syukur
dan besar hati walaupun dia mempunyai sebuah impian yang mungkin masih belum
tercapai.
3. Pikiran terbuka untuk menerima kritik,saran
dan ide : Dengan adanya dukungan dan masukan dari
luar, seseorang akan menemukan hal-hal baru yang belum pernah dia temui dan itu
bisa membuat segalanya akan jadi lebih baik dari sebelumnya.
4. Membuang jauh-jauh segala hal yang berbau
negatif dalam hati dan pikiran : Pada
umumnya orang selalu menyimpan pikiran negatif dalam pikiranya dan itu malah
membuat suatu masalah baru dalam menjalani hal-hal berikutnya
5. Mensyukuri
apa yang dimilikinya : Bukan berarti kita selalu berkeluh
kesah dengan keterbatasan diri kita melainkan menyelarasakn hidup kita dengan
Tuhan maha pencipta
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu : Orang
yang hobi menggosip itu selalu pikiranya penuh dengan aroma negatif, karena
kebanyakan sesuatu yang dibicarakan adalah hal negatif dari orang lain dan itu
menghambat pola pikir.
7. Tidak bikin alasan tapi langsung melakukan
tindakan : Kita pernah mendengar plesetan tentang NATO
alias No actons, Talk only. Tidak berlaku bagi orang yang selalu positif.
8. Mempergunakan bahasa yang positif,tidak under
estimate : Segalanya dilakukan dengan penuh percaya
diri dan optimis.
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif : Diantaranya
adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, ekspresif, berbicara dengan
intonasi yang bersahabat.
10. Peduli pada citra diri
: Berusaha tampil baik bukan hanya diluar tapi
juga didalam.
Aspek-aspek Berpikir Positif
Albrecht (1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif tercakup aspek- aspek sebagai berikut:
1.
Harapan yang positif (positive expectation).
Yaitu melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan,
optimisme, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan
kegagalan.
2.
Affirmasi diri (Self
affirmative). Yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat diri secara
positif. Dalam hal ini individu menggantikan kritik pada diri sendiri dengan
memfokuskan pada kekuatan diri sendiri
3.
Pernyataan yang tidak menilai (non judgement
talking). Yaitu suatu pernyataan yang lebih menggambarkan keadaan daripada
menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini dimaksudkan sebagai pengganti
pada saat seseorang cenderung memberikan pernyataan atau penilaian yang
negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam menghadapi keadaan yang cenderung
negatif.
4.
Penyesuaian diri yang
realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui kenyataan dan segera berusaha
menyesuaikan diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri.
Manfaat Berpikir Positif
Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan
tindakan yang mendatangkan manfaat besar individu yang bersangkutan,
yaitu berkenaan dengan : health, feeling of success, optimism,
positive emotions, positive response to failures, self-confidence, positive
self image, every cloud has a silver lining, creative, persistency, positive
relationships (All About Living with Life, 2009).
1. Health
Seringkali keluhan atau rasa sakit seseorang,
secara organis tidak dapat didentifikasi oleh dokter. Dan ternyata
keluhan dan rasa sakit tersebut tidak dirasakan lagi setelah orang yang
bersangkutan mengganti isi pikirannya yang negatif dengan yang positif.
2. Feeling of Success
Orang yang berpikir positif pada saat dirinya
menghadapi suatu tugas merasa yakin bahwa dirinya akan berhasil dalam melakukan
tugas tersebut. Perasaan bahwa dirinya berhasil selanjutnya menjadi motivator
internal bagi dirinya.
3. Optimism
Bersikap positif terhadap suatu tugas yang
harus dilakukan merupakan awal berkembangnya optimism. Optimisme
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang.
4. Positive Emotions
Perasaan seseorang dipengaruhi oleh pikirannya.
Jika ruang pikiran bersisi hal-hal yang positif, maka perasaan yang dialami
juga merupakan perasaan positif.
5. Positive Response to Failures
Kebiasaan berpikir positif dapat membuat
seseorang tegar dalam menghadapi kegagalan. Dengan adanya pikiran yang positif
seseorang akan mampu mengembangkan pandangan bahwa kegagalan bukan akhir dari
segalanya dan bahwa masih ada kesempatan untuk meraih keberhasilan.
6. Self-Confidence
Kebiasaan berpikir positif juga berperanan
penting dalam pengembangan kepribadian yaitu rasa percaya diri. Berpikir
positif tentang dirinya berarti melatih dirinya untuk memiliki rasa percaya
diri.
7. Positive Self Image
Aspek kepribadian lainnya yang juga dipengaruhi
oleh pola piker seseorang adalah citra diri (self image). Jika seseorang ruang
pikirannya diisi oleh hal-hal yang positif maka dirinya akan memiliki
gambaran diri yang positif pula.
8. Every Cloud Has a Silver Lining
Bahwa
setiap kejadian, seburuk apapun kejadian tersebut pasti ada hikmahnya.
Demikian sikap atau anggapan orang yang terbiasa berpikir positif. Sikap atau
anggapan demikian diperlukan agar mereka yang menghadapi masalah bisa terhindar
dari stres dan depresi
9. Creative
Daya kreatif seseorang berhubungan erat dengan
isi pikirannya. Bahwa isi pikiran yang positif dapat memunculkan ide-ide yang
brilian.
10. Persistency
Kebiasaan berpikir positif berpengaruh pada
kesuksesan. Orang yang terbiasa berpikir positif akan selalu tekun dan
tegar dalam menghadapi tugas-tugas dengan berbagai permasalahan yang ada.
11. Positive Relationships
Dalam menghadapi orang lain dan situasi sosial,
pikiran positif sangat diperlukan. Dengan adanya pikiran yang positif maka akan
terjadi hubungan sosial yang positif pula.
III. PENUTUP
Pemikiran positif dapat
diartikan sebagai suatu sikap mental yang mengembangkan pertumbuhan,
pengembangan dan keberhasilan dalam kehidupan. Ketika kita dengan sadar memilih
dan mengaplikasikan itu dalam hidup, memperhatikan bagaimana kita mendapat
hasil dan keuntungan dari berpikir positif–bukan hanya sekedar kita merasa
lebih baik dan punya pandangan yang positif dalam hidup anda, tetapi kita
mendapat sesuatu hal baru yang lebih baik.
Individu yang berpikir positif adalah individu
yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat
memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala
permasalahan. berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat
seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Seseorang
harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan
sesuatu harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti,
mempunyai tujuan dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir
positif. Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan
maka akan memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang
salah.
Disaat kita memiliki pola
pikir yang positif, kita mengharapkan yang terbaik dalam hidup ini dan
kedewasaan dalam mengatur waktu, ini yang akan kita terima. Bahkan ketika
sesuatu hal tidak terpikirkan, kita bisa belajar dalam mengetahui serta setuju
dengan situasi dan mencari pengalaman untuk belajar.
Apakah kita memilih untuk
percaya atau tidak, pola berpikir kita memiliki pengaruh terhadap kehidupan
kita. Sekali lagi, kita harus mengakui hal ini, kita bisa bekerja menjadi
pribadi yang lebih bahagia dan sehat yang memilih hasil yang banyak.
Terapkan pemikiran positif
dalam hidup kita hari ini. Yang perlu diketahui adalah dengan berfikir positif
kita akan lebih bisa mengembangan rasa OPTIMISME untuk mendapatkan hal yang
lebih baik menuju keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
All About Living with Life. 2009. “11 Benefits
of Positive Thinking”. Tersedia
pada:
http://www.allaboutlivingwithlife.blogspot.
com/ 2009/07/11-benefit-of-positive
thingking.html.
Peale, Norman
Vincent. 1996. Berfikir Positif. Binarupa Aksara. Jakarta.
Ubaedy, An. 2008. Kedahsyatan Berpikir Positif. Depok: PT Visi Gagas Komunika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar