STERILISASI
DAN PEMBUATAN MEDIA
Oleh
:
Adawiah 1114121002
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FALKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mikroorganisme
dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui substrat yang disebut media, pada saat melakukan pembuatan media
hal yang harus diperhatikan ialah bekerja secara aseptik. Bekerja secara aseptik bisa meliputi
sterilisasi, jadi saat pembuatan media dilakukan alat-alat yang akan digunakan
harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi
yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi
kontaminan. Cara tersebut digunakan untuk
menghancurkan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menyingkirkan mikroorganisme.
Metode
yang umumnya diterapkan untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah
dengan pemanasan. Jika panas digunakan
bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autoklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut
sterilisasi kering (menggunakan oven).
Pada
praktikum kali ini metode yang dipakai ialah sterilisasi basah dengan autoklaf,
autoklaf adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat dan
bahan yang menggunakan tekanan 15 psi (1,02 atm) dan suhu 1210C. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada
alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk
membunuh sel dibanding dengan udara panas.
Sedangkan media yang akan kita buat dalam
praktikum ini adalah media PDA (Potato Dextrosa agar), bahan utama
yang digunakan adalah kentang.
Penggunaan
kentang dalam pembuatan media karena kentang kaya akan karbohidrat yang sangat
diperlukan oleh suatu mikroorganisme.
.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum sterilisasi
adalah menghindari terjadinya kontaminan, sedangkan pembuatan media bertujuan
untuk mengenal dan mengetahui cara pembuatan media buatan yang benar.
II.
METODE
PERCOBAAN
2.1
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum ini ialah pisau, timbangan, erlenmeyer,
autoklaf. Sedangkan bahan yang digunakan
ialah kentang 200g, Dextrase 20g, agar 20g, dan air destilasi.
2.2
Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini sebagai berikut:
- Semua bahan ditimbang
- Kentang dipotong kecil dan berukuran dadu
- Kentang tersebut direbus dalam air destilasi hingga sari dari rebusan tersebut keluar
- Ambil sari dari rebusan kentang lalu saring
- Masukkan dextrase dan agar secara perlahan, aduk agar tidak menggumpal
- Masukkan kedalam erlenmeyer yang selanjutnya disterilkan dalam autoklaf
III.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Gambar
|
Keterangan
|
Pada gambar disamping
merupakan gambar sari
kentang
yang sudah disaring
dan dicampur dengan dextrase serta agar yang
kemudian dilakukan
sterilisasi
|
3.2 Pembahasan
Sterilisasi
adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika
ditumbuhkan di dalan suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat
membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz,
1992).
Menurut
Arthur (1962) sterilisasi yang umum
dilakukan antara lain sterilisasi kering, sterilisasi basah, penyaringan,
sterilisasi kimia dan sterilisasi dengan radiasi. Sesuai dengan praktikum yang dilakukan kita
menggunakan strerilisasi basah yaitu menggunakan autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan
dengan memasukkan agar dan bahan-bahan lain ke dalam autoklaf selama 15 menit
dengan suhu 1210 C pada tekanan 2 atm.
Sterilisasi
basah tersebut dilakukan dengan menggunakan air, yang dimanfaatkan adalah uap
airnya dalam proses sterilisasi.
Berdasarkan kandungannya dan penggunaannya maka media dapat dibedakan
menjadi:
a. Medium serbaguna
Medium yang paling umum digunakan dalam bakteriologi karena dapat menunjang
pertumbuhan sebagian besar bakteri. Contoh: kaldu nutrient
b. Medium selektif
Medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang dapatmenghambat
pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang diinginkan
c. Medium diferensial
Medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang memungkinkan dipengamat
membedakan tipe-tipe bakteri (Hadiotomo,
1993).
Pada
praktikum kali ini dilakukan pembuatan media buatan, PDA atau Potato Dextrose Agar.
PDA termasuk dalam media
serbaguna yang lebih dikenal media umum, media umum dapat digunakan untuk
menumbuhkan semua jenis patogen yang dapat ditumbuhkan dimedia buatan.
Potato
Dextrose Agar merupakan salah satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang
dibutuhkan oleh mikroba untuk hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba
berupa karbohidrat (pati) dari kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa
serta kandungan air dalam agar.
King B
Agar atau Raja agar B memungkinkan produksi
fluoresceine (atau pyoverdin), pigmen kuning-hijau yang berfluoresensi di bawah sinar ultraviolet dalam strain tertentu
Pseudomonas. Media yang digunakan
terutama dalam analisis air untuk
deteksi dan diferensiasi Pseudomonas aeruginosa, yang menghasilkan
pigmen karakteristik sementara spesies lain dari
Pseudomonas tidak. Media digambarkan
oleh Raja, Ward dan Raney pada tahun
1954, dan kemudian dimodifikasi
sesuai dengan rekomendasi dari US Pharmacopoeia. Para
penulis juga bertanggung jawab untuk
pengembangan Raja Sebuah media, yang mendukung produksi
pyocyanin (pigmen biru neon) atas bahwa
dari pyoverdine.
Triphenyl klorida tetrazolium, TTC/TZC atau klorida
hanya tetrazolium merupakan indikator
redoks umum digunakan
dalam percobaan biokimia terutama untuk menunjukkan respirasi
selular. Ini adalah bubuk kristal putih, larut dalam
air, etanol , dan aseton , tetapi larut dalam eter .
IV.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari parktikum yang dilakukan sebagai berikut
1. Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh
semua jasad renik agar tidak
terjadinya
kontaminan
2. Sterilisasi menggunakan alat
yaitu autoklaf
3. Berdasarkan penggunaannya
media dibagi menjadi media umum dan selektif
4. Pembuatan media yang digunakan adalah media
umum yaitu media PDA
(Potato Dextroose Agar)
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, H. B., Charles, A. B., Charles, G. B. 1962. Bacteriology. Barnes and
Noble, New York.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
Hadiotomo, Ratna Sri. 1993.
Mikrobiologi Dasar dalam
Praktikum. Jakarta: PT.
Gramedia (Hlm. 44-46, 55-60)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar