Laman

PLEASE YANG COPY-PASTE DARI BLOG, TOLONG DICANTUMKAN ^_^

Sabtu, 14 Desember 2013

Berfikir Posotif (Makalah Kewirausaaan)



BERFIKIR POSITIF
(Makalah Kewirausahaan)


Oleh

Adawiah                     1114121002
Af Idatim M               1114121006
Akbar fadhillah           1114121015
Alexander Sibuaea     0854013004
Debby Novita Sari      1114121050










JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012








I. PENDAHULUAN


Setiap kehidupan seseorang akan selalu menjalani kegiatan.  Dalam kegiatan tersebut kadang kala mengalami kesuksesan atau kegagalan.  Jika kegagalan yang terjadi maka perlu dilakukan tindakan, salah satu kemampuan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lain adalah kemampuan berpikir.  Dengan berpikir maka kita bisa memilih tindakan yang akan kita ambil.  Dari berbagai kemampuan yang ada pada manusia, berpikir merupakan kemampuan yang memegang peranan penting dalam menentukan kualitas hidupnya.  Saat seseorang berpikir terdapat dua sisi yaitu berpikir positif dan negatif, namun berpikir positif lah yang memegang peranan, dampak dan pengaruh besar dalam kehidupan seseorang.  Dengan berpikir positif, kita akan terhindar dari dampak kehidupan yang buruk. Sebagai contoh masalah pribadi, disaat kita mengalami penderitaan terhadap kehidupan diri kita sebagai pribadi, kita akan dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Di sinilah kita menunjukkan sikap terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah kita memilih untuk berpikir positif atau negatif. Jika kita memilih berpikir negatif, maka sikap kita akan merasa kesal, marah dan sedih atas penderitaan yang kita terima. Alhasil kita tidak memecahkan masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu dengan jalan keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah penerimaan yang diikuti keikhlasan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya. Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan yang menerpa.







II. ISI


Berpikir positif merupakan suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada hal-hal yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Setiap pemikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gamblang dan polos serta tidak mudah terpengaruh sehingga menjadi putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan ynag dihadapi. Individu yang berpikir positif selalu didasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan yang tepat selalu melalui proses intelektual yang sehat (Peale, 1996).

Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran (Ubaedy, 2007: 12-19).

1. Muatan Pikiran
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif  atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif untuk pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13), memiliki kriteria: a. benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik ( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan c. bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).

2. Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun tindakan tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan


3. Pengawasan Pikiran
Dimensi ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut masuk ke ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan hal-hal yang negatif  tersebut dengan menggantinya dengan yang positif. Demikian pula jika ternyata teridentifikasi bahwa  pikiran bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.

Sinclair (dalam Eysenck, 1990) menyatakan bahwa individu-individu yang mempunyai pikiran positif cenderung melihat hal yang positif secara lebih baik. Bagi individu yang menggunakan pola pikir positif, maka akan timbul keyakinan bahwa setiap masalah akan ada jalan pemecahannya. Pola pikir positif adalah cara berpikir yang optimis terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Individu yang biasa berpikir positif tidak mudah menyalahkan diri sendiri ataupun lingkungan apabila terjadi kesalahan. Kecenderungan berpikir individu baik positif maupun negatif akan membawa pengaruh terhadap penyesuaian dan kehidupan psikisnya (Goodhart, 1985).

Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan dalam contoh kehidupan seperti masalah pribadi yang terjadi, disaat kita mengalami penderitaan terhadap kehidupan diri kita sebagai pribadi, kita akan dihadapkan pada perasaan kesal, marah, sedih. Di sinilah kita menunjukkan sikap terhadap sebuah masalah pribadi. Apakah kita memilih untuk berpikir positif atau negatif. Jika kita memilih berpikir negatif, maka sikap kita akan merasa kesal, marah dan sedih atas penderitaan yang kita terima. Alhasil kita tidak memecahkan masalah melainkan memperumit dan tentunya tidak akan bertemu


dengan jalan keluar. Ketika memilih untuk berpikir positif, maka yang terjadi adalah sebuah penerimaan yang diikuti keikhlasan atas masalah yang kita alami dan merasa harus memperbaiki sesegera mungkin dengan jalan terbaik. Tidak ada rasa sedih, putus asa di dalamnya. Dengan sendirinya, kita akan merasa kuat menghadapi derita ataupun cobaan yang menerpa.


Menurut Hannie k. Wardhanie dalam tulisanya mengatakan bahwa setiap orang yang mempunyai pikiran positif itu ada 10 hal yaitu: 
1.  Melihat masalah sebagai tantangan: Biasanya seseorang ketika mendapat suatu masalah yang sangat pelik, pastinya bahwa dia menganggap itu adalah suatu cobaan hidup yang sangat berat bahkan tak banyak dari mereka berakibat stres dan depresi berat.

2.  Menikmati hidup dengan penuh semangat: Seseorang yang selalu berpikir positif akan menerima keadaan hidupnya dengan rasa syukur dan besar hati walaupun dia mempunyai sebuah impian yang mungkin masih belum tercapai.

3.  Pikiran terbuka untuk menerima kritik,saran dan ide : Dengan adanya dukungan dan masukan dari luar, seseorang akan menemukan hal-hal baru yang belum pernah dia temui dan itu bisa membuat segalanya akan jadi lebih baik dari sebelumnya.

4.  Membuang jauh-jauh segala hal yang berbau negatif dalam hati dan pikiran : Pada umumnya orang selalu menyimpan pikiran negatif dalam pikiranya dan itu malah membuat suatu masalah baru dalam menjalani hal-hal berikutnya

5.  Mensyukuri apa yang dimilikinya : Bukan berarti kita selalu berkeluh kesah dengan keterbatasan diri kita melainkan menyelarasakn hidup kita dengan Tuhan maha pencipta


6.  Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu : Orang yang hobi menggosip itu selalu pikiranya penuh dengan aroma negatif, karena kebanyakan sesuatu yang dibicarakan adalah hal negatif dari orang lain dan itu menghambat pola pikir.

7.  Tidak bikin alasan tapi langsung melakukan tindakan : Kita pernah mendengar plesetan tentang NATO alias No actons, Talk only. Tidak berlaku bagi orang yang selalu positif.

8.  Mempergunakan bahasa yang positif,tidak under estimate : Segalanya dilakukan dengan penuh percaya diri dan optimis.

9.  Menggunakan bahasa tubuh yang positif : Diantaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, ekspresif, berbicara dengan intonasi yang bersahabat.

10. Peduli pada citra diri : Berusaha tampil baik bukan hanya diluar tapi juga didalam.



Aspek-aspek Berpikir Positif

Albrecht (1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif tercakup aspek- aspek sebagai berikut:
1.      Harapan yang positif (positive expectation). Yaitu melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan.

2.      Affirmasi diri (Self affirmative). Yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat diri secara positif. Dalam hal ini individu menggantikan kritik pada diri sendiri dengan memfokuskan pada kekuatan diri sendiri


3.      Pernyataan yang tidak menilai (non judgement talking). Yaitu suatu pernyataan yang lebih menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam menghadapi keadaan yang cenderung negatif. 
4.      Penyesuaian diri yang realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui kenyataan dan segera berusaha menyesuaikan diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri.



Manfaat Berpikir Positif

Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar individu yang bersangkutan,  yaitu berkenaan dengan : health, feeling of success, optimism, positive emotions, positive response to failures, self-confidence, positive self image, every cloud has a silver lining, creative, persistency, positive relationships (All About Living with Life, 2009).

1. Health

Seringkali keluhan atau rasa sakit seseorang, secara organis  tidak dapat didentifikasi  oleh dokter. Dan ternyata keluhan dan rasa sakit tersebut tidak dirasakan lagi setelah orang yang bersangkutan mengganti isi pikirannya yang negatif dengan yang positif.

2. Feeling of Success
Orang yang berpikir positif pada saat dirinya menghadapi suatu tugas merasa yakin bahwa dirinya akan berhasil dalam melakukan tugas tersebut. Perasaan bahwa dirinya berhasil selanjutnya menjadi motivator internal bagi dirinya.


3. Optimism
Bersikap positif terhadap suatu tugas yang harus dilakukan merupakan awal berkembangnya optimism.   Optimisme merupakan salah satu faktor  yang mempengaruhi keberhasilan seseorang.

4. Positive Emotions
Perasaan seseorang dipengaruhi oleh pikirannya. Jika ruang pikiran bersisi hal-hal yang positif, maka perasaan yang dialami juga merupakan perasaan positif.

5. Positive Response to Failures
Kebiasaan berpikir positif dapat membuat seseorang tegar dalam menghadapi kegagalan. Dengan adanya pikiran yang positif seseorang akan mampu mengembangkan pandangan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya dan  bahwa masih ada kesempatan untuk meraih keberhasilan.

6. Self-Confidence
Kebiasaan berpikir positif juga berperanan penting dalam pengembangan kepribadian yaitu rasa percaya diri. Berpikir positif tentang dirinya berarti melatih dirinya untuk memiliki rasa percaya diri.

7. Positive Self Image
Aspek kepribadian lainnya yang juga dipengaruhi oleh pola piker seseorang adalah citra diri (self image). Jika seseorang ruang pikirannya diisi oleh hal-hal yang positif maka dirinya akan  memiliki gambaran diri yang positif pula.

8. Every Cloud Has a Silver Lining
Bahwa setiap kejadian, seburuk apapun kejadian tersebut  pasti ada hikmahnya. Demikian sikap atau anggapan orang yang terbiasa berpikir positif. Sikap atau anggapan demikian diperlukan agar mereka yang menghadapi masalah bisa terhindar dari stres dan depresi


9. Creative
Daya kreatif seseorang berhubungan erat dengan isi pikirannya. Bahwa isi pikiran yang positif dapat memunculkan ide-ide yang brilian.

10. Persistency
Kebiasaan berpikir positif berpengaruh pada kesuksesan. Orang yang terbiasa berpikir positif  akan selalu tekun dan tegar dalam menghadapi tugas-tugas dengan berbagai permasalahan yang ada.

11. Positive Relationships
Dalam menghadapi orang lain dan situasi sosial, pikiran positif sangat diperlukan. Dengan adanya pikiran yang positif maka akan terjadi hubungan sosial yang positif pula.










III. PENUTUP


Pemikiran positif dapat diartikan sebagai suatu sikap mental yang mengembangkan pertumbuhan, pengembangan dan keberhasilan dalam kehidupan. Ketika kita dengan sadar memilih dan mengaplikasikan itu dalam hidup, memperhatikan bagaimana kita mendapat hasil dan keuntungan dari berpikir positif–bukan hanya sekedar kita merasa lebih baik dan punya pandangan yang positif dalam hidup anda, tetapi kita mendapat sesuatu hal baru yang lebih baik.
Individu yang berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala permasalahan. berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Seseorang harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif. Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah.
Disaat kita memiliki pola pikir yang positif, kita mengharapkan yang terbaik dalam hidup ini dan kedewasaan dalam mengatur waktu, ini yang akan kita terima. Bahkan ketika sesuatu hal tidak terpikirkan, kita bisa belajar dalam mengetahui serta setuju dengan situasi dan mencari pengalaman untuk belajar.
Apakah kita memilih untuk percaya atau tidak, pola berpikir kita memiliki pengaruh terhadap kehidupan kita. Sekali lagi, kita harus mengakui hal ini, kita bisa bekerja menjadi pribadi yang lebih bahagia dan sehat yang memilih hasil yang banyak.


Terapkan pemikiran positif dalam hidup kita hari ini. Yang perlu diketahui adalah dengan berfikir positif kita akan lebih bisa mengembangan rasa OPTIMISME untuk mendapatkan hal yang lebih baik menuju keberhasilan.










DAFTAR PUSTAKA


All About Living with Life. 2009. “11 Benefits of Positive Thinking”.  Tersedia
pada: http://www.allaboutlivingwithlife.blogspot. com/ 2009/07/11-benefit-of-positive thingking.html.

Peale, Norman Vincent.  1996.  Berfikir Positif.  Binarupa Aksara.  Jakarta.

Ubaedy, An. 2008. Kedahsyatan Berpikir Positif.  Depok: PT Visi Gagas Komunika.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar